Rabu, 19 Oktober 2011

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Masalah kemiskinan bukanlah hal baru dalam sejarah kehidupan manusia di muka bumi. Kemiskinan telah ada sejak dahulu kala, dimana pada masa itu masyarakat menjadi menjadi miskin karena kurangnya kemudahan dan materi, bukan karena krisis pangan. Kemiskinan telah mempersempit ruang bagi masyarakat untuk memperoleh sebelas macam hak dasanya: pemenuhan kebutuhan pokok (pangan, sandang, papan), pekerjaan yang layak, perlindungan hukum,rasa aman, kesehatan, pendidikan, partisipasi public dan politik, hak berinovasi, hak menjalankan hubungan spiritual dengan Tuhan serta hak berpartisipasi dalam pemerintahan.

Penanggulangan kemiskinan adalah tanggung jawab semua pihak, pemerintah, organisasi sosial dan swasta, masyarakat dengan peningkatan taraf hidup ekonomi, peningkatan mutu pendidikan serta pemberdayaan masyarakat. Langkah pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan yang selama ini bersifat top-down sudah saatnya dirubah karena terbukti menemui kegagalan dalam implementasinya. Perumusan strategi penanggulangan kemiskinan harus mengakomodasi suara rakyat yang menderita kemiskinan (bottom-up) agar program yang dijalankan tepat sasaran dan berkelanjutan.

Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena dampak krisis moneter yang berujung krisis ekonomi tahun 1997 sampai saat ini masih bergulat dengan persoalan kemiskinan. Kondisi ini semakin diperparah dengan naiknya harga beras  dan minyak mentah di pasar internasional. Kelangkaan minyak tanah, gas elpiji, dan beras membuat rakyat semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, pelayanan kesehatan yang berakibat banyaknya anak-anak Indonesia yang menderita gizi buruk, bahkan berujung kematian.
Selain itu, kemiskinan juga menyebabkan banyaknya orang tua tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Ada tiga alasan utama anak-anak Indonesia tidak bersekolah: kurangnya dana orangtua, mereka harus bekerja membantu orang tua dan karena menikah. Kemiskinan juga menjadi alasan sempurna penyebab rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Indonesia.

Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan pemerintah dengan penyediaan kebutuhan dasar seperti pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perluasan lapangan kerja, pembangunan prasarana dan pendampingan, pembangunan sektor pertanian, pemberian dana bergulir, penyuluhan sanitasi, dan lain-lain. Namun, keberlanjutan upaya ini sangat bergantung pada ketersediaan anggaran dan komitmen pemerintah karena semuanya berorientasi material. Dengan kata lain, kajian mengenai kemiskinan berdasar pada paradigma modernisasi (the modernization paradigm) dan the product centered model yang didasarkan pada teori pertumbuhan ekonomi.
Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui:

a. Program penyelamatan

Program penyelamatan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah seperti JPS (di bidang pendidikan, pangan, kesehatan dan sosial) tetap diperlukan untuk mengatasi kemiskinan pada tahap awal,tetapi hal itu hanya bersifat temporer.

b. Program penciptaan lapangan kerja

Usaha penciptaan lapangan kerja di segala bidang yang dapat membantu masyarakat keluar dari kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga perusahaan swasta, organisasi sosial (LSM) dan masyarakat sendiri. Perusahaan misalnya, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) melakukan mitra usaha dengan pengusaha kecil sehingga dapat berkembang dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

c. Program pemberdayaan

Program pemberdayaan dalam jangka pendek untuk mengatasi krisis, pembangunan prasarana, penanggulangan kemiskinan di perkotaan, program kemandirian ekonomi rakyat, program kredit usaha keluarga sejahtera, dan sebagainya yang selama ini dilakukan pemerintah harus tetap dilanjutkan untuk menanggulangi kemiskinan.
Pemberdayaan harus meliputi semua aspek kehidupan masyarakat (ekonomi, sosial, budaya dan politik), karena persoalan kemiskinan adalah persoalan multidimensional.
Pemberdayaan yang dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam memenuhi kebutuhannya tanpa menghambat pemenuhan kebutuhan generasi masa depan, di dalam konteks sosial-budaya, di antara keluarga bangsa dan bangsa-bangsa yang bermartabat, sehingga dapat terlepas dari empat dimensi kemiskinan.
Pemberdayaan ini tidak hanya ditujukan pada faktor fisik yang nampak tetapi juga pada faktor moral yang tidak nampak, seperti modal sosial (hubungan antar masyarakat), modal spiritual intelligence (nilai-nilai agama), pembentukan perilaku yang kesemuanya harus dilakukan sejak usia dini. Sikap keberpihakan pada sesama yang kekurangan yang diwujudkan dalam tindakan nyata adalah buah dari nilai (moral dan agama) yang dianut dan kesetiaan manusia untuk mendengar suara hati yang mampu melihat sesuatu hal dengan mata, hati dan semangat orang lain.

Senin, 17 Oktober 2011

Nah Lho...Wanita Perokok Alami Menopouse Lebih Cepat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Wanita yang merokok berpotensi mengalami menopause setahun lebih cepat daripada mereka yang tidak merokok, demikian sebuah studi menyebutkan. Menopause lebih awal mengakibatkan penyakit jantung dan tulang.
Studi yang disiarkan lewat jurnal Menopause itu merangkum data dari beberapa studi sebelumnya yang menyertakan sekitar 6.000 wanita di Amerika Serikat, Polandia, Turki, dan Iran.
Secara umum, wanita yang tidak merokok memasuki masa menoupause ketika berumur 46 hingga 51 tahun. Namun menurut hampir semua studi yang dilakukan, wanita perokok akan mengalami masa menopause pada usia yang lebih muda yaitu 43 hingga 50 tahun. Selama menopause, ovarium wanita akan berhenti memproduksi sel telur sehingga wanita tersebut tidak bisa hamil lagi.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bukti yang lebih kuat tentang pengaruh kebiasaan merokok terhadap menopause lebih awal dan hal itu menjadi dasar untuk mengimbau para wanita agar menghentikan kebiasaan merokok mereka," kata penulis studi tersebut, Volodymyr Dvornyk, yang berasal dari Universitas Hong Kong.
Dvornyck dan koleganya juga menganalisis lima studi lain yang memangkas rentang usia kelompok umur 50 atau 51 tahun menjadi kelompok wanita yang menopause awal dan terlambat menopause. Lebih dari 43.000 wanita yang dianalisis, wanita perokok tercatat 43 persen lebih berpotensi mengalami menopause lebih awal.
Menopause awal dan terlambat menopause sama-sama dikaitkan dengan masalah kesehatan. Wanita yang terlambat menopause dikaitkan dengan risiko mendapat kanker payudara yang lebih besar karena salah satu faktor risiko penyakit itu adalah karena kelebihan estrogen.
"Konsensus umum berkesimpulan bahwa menopause lebih awal berhubungan dengan semakin besarnya risiko beberapa masalah kesehatan pasca-menopause seperti osteoporosis, penyakit yang terkait pembuluh darah, diabetes, kegemukan, Alzheimer, dan lain-lain," kata Dvornyk kepada Reuters Health melalui email.
Secara umum, tambahnya, menopause lebih awal juga berpotensi meningkatkan risiko kematian dalam beberapa tahun setelah wanita itu mengalaminya.
Ada dua teori yang menyebutkan alasan bahwa merokok sama dengan menopause lebih awal, kata Jennie Kline, seorang ahli epidemi dari School of Public Health, Universitas Mailman di New York.
Merokok mempengaruhi cara tubuh memproduksi atau membuang hormon estrogen. Di sisi lain, beberapa peneliti meyakini bahwa komponen tertentu dari rokok juga berpotensi membunuh sel telur, kata Kline, yang tidak terlibat dalam studi itu.
Dvornyk dan rekannya tidak memiliki informasi tentang seberapa lama para wanita yang diteliti itu telah merokok atau jumlah rokok yang mereka hisap setiap hari, sehingga para peneliti itu tidak dapat menentukan bagaimana faktor tersebut mempengaruhi usia menopause.
Untuk alasan itu dan kurangnya data tentang faktor kesehatan dan gaya hidup yang terkait dengan menopause, analisis yang dibuat mungkin belum cukup untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana rokok mempengaruhi menopause.
Alkohol, berat badan, dan apakah wanita pernah melahirkan juga menentukan kapan mereka mengalami menopause, namun bukti yang mempengaruhi menopause selain rokok itu bercampur aduk, kata Kline.
Ada kemungkinan juga bahwa faktor yang mempengaruhi usia menopause juga berpengaruh terhadap kesuburan wanita atau seberapa terlambat mereka bisa hamil.
"Namun tetap saja banyak alasan lain untuk berhenti merokok selain kekhawatiran akan menopause itu," kata Kline.

Minggu, 16 Oktober 2011

Tak Selamanya Jus Buah dan Sayur Itu Sehat


TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang menganggap memulai hari dengan segelas jus buah dan sayuran adalah hal yang menyehatkan. Namun, ternyata manfaat kesehataan jus buah tidak seperti yang terpikirkan. Dalam kondisi tertentu, jus buah juga menyimpan bahaya bagi kesehatan.
Para ilmuwan mengklaim bahwa jus buah mengandung gula terlalu banyak yang justru dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Bahkan ketika diproses dan dikemas, banyak zat dalam buah-buahan yang melindungi tubuh dari penyakit, justru menghilang.
Peneliti Australia telah mencoba mengungkapkan seberapa efektif dari berbagai buah, sayuran, dan jus dalam mencegah perkembangan kanker usus besar. Mereka membuat kuesioner untuk 2.200 orang yang berhubungan dengan makanan mereka sehari-hari. Tim peneliti kemudia melacak responden selama dua tahun untuk melihat pola perkembangan penyakit.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang makan buah dan sayuran seperti apel, kubis, kembang kol, dan brokoli akan mengurangi risiko kanker colon. Namun, mengejutkan, mereka yang mengonsumsi jus buah berisiko tinggi terkena kanker.
Studi yang dipublikan dalam Journal of the American Dietetic Association menemukan bahwa mereka yang minum jus buah lebih dari tiga gelas sehari lebih mungkin terkena kanker anal, salah satu bentuk kanker usus.
Para peneliti mempercayai bahwa tingginya kandungan gula dalam jus memicu pertumbuhan sel kanker. Banyak zat yang hilang ketika proses mengolah jus seperti serat, vitamin C, dan antioksidan. Padahal, zat-zat ini yang dapat mencegah munculnya kanker.
Selama bertahun-tahun, kita disarankan mengonsumsi lima porsi buah dan sayuran, termasuk segelas jus. Peneliti Inggris telah mengklaim bahwa jus mengandung gula terlalu banyak. Para ilmuwan dari Universitas Balos, Wales, mengatakan lebih baik mengonsumsi buah kering daripada jus. Karena faktanya, jus buah segar diperas ditambahkan lima sendok teh gula dalam gelas masing-masing.
Sementara, ahli diet lain mengatakan masih lebih sehat minum jus buah dibandingkan minuman lainnya.
Namun, yang pasti dari hasil penelitian ini, makanan tinggi serat dapat membantu mengurangi risiko kanker. Mungkin akan lebih baik jika Anda memakan saja langsung buah segar dengan dipotong-potong tanpa harus dibuat jus sehingga kandungan serat tidak hilang. Kalaupun harus dibuat jus, buatlah tanpa diberi tambahan gula.

Jumat, 14 Oktober 2011

9 Kalimat Terlarang Diucapkan di Kantor

Disadari atau tidak, kalimat yang kita lontarkan pada atasan memberi pengaruh cukup besar pada perkembangan karier. Bila kalimat positif yang sering Anda ungkapkan, percayalah, kesempatan promosi tidak akan pernah lepas dari genggaman. Sebaliknya, bila kalimat negatif yang keluar, maka promosi pun enggan mampir pada Anda. Nah, agar Anda tak terpeleset gara-gara salah bicara, simak 9 kalimat yang terlarang diucapkan kepada atasan.


"Pekerjaan ini tak bisa dilakukan"

Semua hal adalah mungkin. Jika Anda mengatakan sesuatu tidak mungkin Anda lakukan, kalimat ini adalah harga mati. Atasan akan mendapat kesan bahwa Anda mudah menyerah dan tidak maksimal dalam berusaha. Sebelum mengeluh, coba selidiki tujuan atasan memberikan tugas itu, apa yang sebenarnya diinginkan atasan. Meskipun target yang diinginkan tidak mungkin tercapai, lebih baik Anda komunikasikan mengenai tantangan yang dihadapi ini dan mendiskusikan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.

"Saya tidak suka tugas ini"

Ketika bekerja, mungkin saja Anda mendapat tugas yang disukai atau tidak disukai. Namun, apa pun kemungkinannya, semua itu tetap tugas yang harus dikerjakan. Jika Anda menolak tugas atas dasar rasa suka dan ketidaksukaan, Anda akan terlihat sebagai orang yang suka pilih-pilih tanggung jawab, manja, dan tidak siap menghadapi dunia pekerjaan. Nantinya, Anda akan semakin tersingkirkan dari kerja tim dan tanggung jawab lebih besar. Pasalnya, atasan tak mau mengambil risiko menghadapi penolakan Anda atas tugas yang diberikan.

"Ini tak termasuk dalam deskripsi pekerjaan saya"

Selama yang diminta untuk lakukan tidak jauh dari lingkup kerja perusahaan, sebaiknya jangan mengatakan kalimat ini kepada atasan. Sekarang ini, perusahaan menginginkan kerja tim dan fleksibilitas dari karyawan mereka, yang kadang menuntut pekerjaan di luar tugas sehari-hari, untuk meraih target. Jika Anda pikir tugas tersebut adalah ide yang buruk, coba jelaskan dengan alasan yang tepat mengenai pekerjaan tersebut lebih baik dikerjakan oleh orang lain. Hal ini lebih efektif daripada kalimat di atas.

"Ini bukan salah saya"

Kalimat ini justru membuat atasan tidak memercayai Anda dan terkesan Anda lebih senang melimpahkan kesalahan kepada orang lain daripada mencoba bertanggung jawab. Jika memang menjadi kesalahan dalam tim, maka akuilah bersama lalu berikan solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan hal ini akan lebih simpatik di mata atasan. Bila yang terjadi adalah kesalahan individu, dan kebetulan tidak disebabkan oleh Anda, maka coba jabarkan bukti bahwa Anda telah mengambil langkah yang benar.



"Belum dikerjakan"

Atasan mengharapkan tugas dilakukan secepat mungkin setelah diberikan. Jika "belum" adalah jawaban Anda, maka jawaban ini akan membuat atasan Anda kecewa dan ia akan mengira bahwa Anda suka menunda pekerjaan. Atau menganggap justru posisi yang diberikan terlalu tinggi. Meskipun tugas tersebut belum selesai, beri jawaban mengenai kemajuan yang telah dilakukan dan target Anda untuk menyelesaikan tugas tersebut.


"Saya tidak mengerti"

Sesekali menanyakan kembali tugas yang telah diberikan atasan, boleh saja. Namun, jika sering kali membuat Anda terlihat kurang memerhatikan perkataan atasan, hal ini akan mengurangi poin Anda ketika tiba saatnya evaluasi untuk promosi jabatan. Apabila ingin menghindari kesalahpahaman mengenai tugasnya, maka coba ulangi pemahaman yang Anda terima. Hal ini lebih jelas dalam menggambarkan tingkat pemahaman Anda.

"Saya sudah tahu, tak perlu diajari"

Mungkin Anda ingin menyampaikan bahwa Anda paham mengenai tugas yang diberikan dan cara yang harus dilakukan. Namun, kalimat ini akan menyinggung bagi atasan yang mendengarnya. Lagipula, kalimat seperti ini cenderung menggambarkan orang yang keras kepala dan tidak bersikap terbuka terhadap kritik dan kurang berusaha memperbaiki diri.

"Pekerjaan ini sungguh melelahkan"

Intinya adalah, jangan mengeluhkan mengenai pekerjaan kepada atau di hadapan atasan. Hal ini membuat Anda terlihat kurang dewasa, kurang mampu untuk diberikan tanggung jawab lebih besar dan tidak tangguh. Hal ini memperkecil kemungkinan Anda untuk meraih promosi jabatan karena atasan menjadi ragu-ragu terhadap kemampuan Anda.


"Kenapa si X mendapat pekerjaan yang lebih mudah?"

Iri hati kepada rekan kerja akan menyebabkan atasan berpikir bahwa Anda tidak suka mendapatkan tanggung jawab lebih besar. Atasan akan berpikir bahwa Anda tidak menyukai tantangan yang biasanya pada posisi lebih tinggi. Lagipula, pernyataan ini seolah-olah menanyakan kebijakan yang diberikan atasan, padahal mungkin sebenarnya atasan memiliki tujuan lain ketika memberikan tugas itu.


Terjawab Sudah Alasan Cincin Kawin Disematkan Di Jari Manis?

Jari manis manusia identik dengan cincin perkawinan. Banyak yang bertanya, kenapa cincin perkawinan harus disematkan di jari manis, tidak di jari lain?

Ada mitos yang menyebutkan bahwa ibu jari mewakili orangtua, jari telunjuk mewakili saudara-saudara (adik-kakak), jari kelingking tentang anak-anak, dan jari manis mewakili pasangan hidup.

Setiap orang pasti memimpikan bila menjadikan pernikahan sebagai suatu peristiwa sakral yang pertama dan terakhir, serta mendapatkan pasangan hidup yang setia dan selalu ada di samping, baik dalam masa suka maupun duka. Karena itulah, meski sulit dibuktikan secara logis, jari manis kita sebagai “pelabuhan” cincin pernikahan terasa sulit dipisahkan bila telah disatukan.

Untuk membuktikannya, tidak ada salahnya Anda mencoba gerakan di bawah ini:
1. Pertama, tunjukkan telapak tangan Anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar).

2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.

3. Lalu cobalah buka ibu jari Anda. Ibu jari yang mewakili orang tua bisa dibuka karena kita akan membentuk suatu keluarga baru. Hal ini berarti kita akan membentuk kehidupan baru yang terpisah dari orangtua.

5. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda. Jari telunjuk mewakili kakak dan adik Anda. Jari itu bisa terbuka karena mereka mereka akan memiliki keluarga dan kehidupan sendiri yang terpisah dengan Anda.

6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking. Jari yang mewakili anak-anak Anda ini juga dibuka. Cepat atau lambat anak-anak juga akan membentuk keluarga dan kehidupan baru yang terpisah dengan Anda.

7. Selanjutnya, tutup jari kelingking Anda. Coba buka jari manis Anda tempat di mana kita menaruh cincin perkawinan. Anda akan akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Jari manis ini mewakili suami dan istri. Artinya, selama hidup Anda dan pasangan akan terus bersama satu sama lain dalam menjalani kehidupan.

Itulah alasan cincin kawin disematkan di jari manis. Sehingga Anda dan pasangan akan terus bersama dan tak bisa terpisahkan dalam menjalani kehidupan.